Polisi sita Rp103,2 miliar dan Hotel Aruss Semarang terkait pencucian uang dari judi online. Dua tersangka ditetapkan, termasuk komisaris PT AJP.
Misteri aliran dana untuk pembangunan Hotel Aruss di Semarang mulai terungkap. Polisi menemukan bahwa dana tersebut berasal dari tindak pidana pencucian uang yang terkait dengan judi online. Dua tersangka telah ditetapkan, salah satunya adalah komisaris PT AJP, perusahaan pengelola Hotel Aruss.
Selain menyita Hotel Aruss, polisi juga menyita barang bukti senilai Rp103,2 miliar yang berasal dari 15 rekening yang sebelumnya diblokir. Rekening-rekening ini diduga terlibat dalam transaksi judi online selama periode 2020-2022.
Pada Kamis, 16 Januari 2025, Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dittipideksus) Bareskrim Polri mengumumkan bahwa dua tersangka telah ditetapkan dalam kasus ini. “Yang pertama adalah korporasi PT AJP, pengelola Hotel Aruss, dan yang kedua adalah FH,” kata Brigjen Pol Helfi Assegaf, Dirtipideksus Bareskrim Polri, dalam konferensi pers di Jakarta.
Menurut Helfi, PT AJP menampung uang dari rekening FH untuk membangun Hotel Aruss dari tahun 2020 hingga 2022, dengan total transaksi mencapai Rp40,560 miliar. Uang tersebut diduga berasal dari kegiatan judi online, termasuk platform seperti Dafabet, Agen138, dan judi bola.
PT AJP, yang didirikan pada tahun 2007, bergerak di sektor properti dan mengelola Hotel Aruss. FH, yang berperan sebagai komisaris PT AJP, diduga menyalurkan dana dari judi online ke rekening perusahaan. Polisi juga menemukan transaksi mencurigakan dari lima rekening lain yang digunakan untuk mengaburkan asal-usul dana.
“Dana hasil operasional hotel dinikmati oleh FH,” jelas Helfi.
Total barang bukti yang disita mencapai Rp103,2 miliar, yang berasal dari 15 rekening terblokir. PT AJP dijerat dengan Pasal 6 juncto Pasal 69 Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) serta Pasal 303 KUHP, dengan ancaman denda maksimal Rp100 miliar.
Sebelumnya, polisi telah menyita Hotel Aruss yang dikelola PT AJP. FH, sebagai komisaris PT AJP, diduga menggunakan dana dari judi online untuk membangun dan mengoperasikan hotel tersebut.
Penyelidikan ini merupakan lanjutan dari pengusutan kasus judi online di platform seperti Dafabet dan Agen138. Polisi menelusuri transaksi keuangan para pemain dan bandar judi online, termasuk transfer dana dari rekening FH ke PT AJP melalui lima rekening berbeda.
Dengan penyitaan ini, polisi berharap dapat mengungkap lebih lanjut jaringan pencucian uang yang melibatkan judi online dan properti.
Credit :
Penulis : Dzaki Syafian
Komentar